Ibukota Pindah apa yang harus kita lakukan? sebagai warga asli penduduk kalimantan termasuk saya, saya berada dalam kebahagiaan dan kesedihan, banyak sekali aspek-aspek yang harus diperhitungkan. Saya sangat mewanti-wanti khususnya bagi masyarakat lokal yang belum melihat bagaimana dunia luar berubah yang dimana dulu orang lokal adalah tuan tanah bisa menjadi tamu ditanah sendiri, itulah hal yang paling saya takutkan. dari pada kebingungan, mari kita bahas dari hal-hal positif hingga negatif yang harus saya pertimbangkan.
HAL POSITIF
1. Pembangunan Merata
Dengan pindahnya ibukota negara dari pulau Jawa ke Kalimantan maka, akan ada banyak infrastruktur baru, jalan baru dan fasilitas baru. Jalan-jalan yang dulunya jelek mungkin akan jadi bagus, semua kota di Kalimantan akan terhubung satu sama lain, kedepannya prioritas pembangunan transportasi massal yang lebih baik tentu akan dipertimbangkan bisa jadi nantinya semua akan terhubung oleh jalan tol, kereta api bahkan mrt.
Jalan rusak Trans Kalimantan daerah Penanjam |
sumber http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf
Selain pembangunan transportasi, pembangunan lainnya tentu akan ikut, seperti pusat perbelanjaan, pendidikan dan masih banyak lagi
2. Pendidikan dan Kesehatan Meningkat
Pernah tidak kalian merasa kenapa sih banyak orang Kalimantan ataupun diluar jawa yang kuliah atau sekolah maupun pergi berobat ke Jawa. Bukannya diluar Jawa universitas maupun rumah sakit ada ya? memang ada benar sekali, sedikit? tidak, banyak banget ratusan juga ada, tapi kamu tidak bakalan tau kalau tidak kesana. Kenapa? Kualitas SDM-nya belum sebaik di Jawa. Dapat kalian lihat, SDM di Jawa tergolong baik karena semua fasilitas yang didapatkan, kemudahan dalam mendapatkan akses informasi dan komunikasi menjadi hal yang penting dalam menunjang SDM yang baik. Jujur, jangkan fasilitas internet gratis, jaringan komunikasi saja masih belum banyak yang memilikinya di Kalimantan sama halnya dengan saudara lainnya dipulau-pulau besar maupun pulau terluar exclude Jawa and Bali. Tidak perlu disebutkan, kalian sudah bisa memikirkannya.
|
62.Universitas Tanjungpura (klaster 2)
63.Universitas Muhammadiyah Surakarta (klaster 2)
peta jaringan telekomunikasi telkomsel di Indonesia sumber : https://www.nperf.com/en/map/ID/-/-./signal/ |
3. Ekonomi membaik
Secara keseluruhan, peningkatan fasilitas transportasi dan lainnya tentu akan mendorong daya ekonomi yang tinggi, semakin baik suatu fasilitas dalam suatu wilayah dapat kita bilang bahwa wilayah tersebut tentu memiliki perekonomian yang mendukung. Contoh saja Jakarta, kota yang memiliki semuanya yang ada di Indonesia, semua ada disana. Pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, pusat bisnis, pusat wisata, kebun binatang, apa yang tidak ada di Jakarta? hanya gunung aja kayaknya tidak ada.
58% ekonomi indonesia berasal dari Jawa. |
Penduduk banyak dan fasilitas tinggi adalah ciri khas konsentrasi pendudukan di Indonesia, khususnya semua berada di Jawa.
Kedepannya, tentu Kalimantan dan sekitarnya akan memiliki konektivitas pembangunan yang tinggi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ini tentu bagus, saat ini saja, Jawa dan Sumatera sangat tinggi konektivitasnya, apalagi jika ibu kota dipindahkan ke Kalimantan, tentu akan terciptanya sinergi dengan Makassar, dan akan berdampak kepada KTI dan semua akan maju bersama-sama.
4. Pengurangan Penganguran
Lo, kok bisa? bisa donk, karena setiap proyek dari pembangunan tentu memerlukan pekerja, akan ada banyak pekerja yang akan direkrut untuk menangani suatu proyek, mulai dari pembangunan gedung, jalan, konstruksi jembatan dan masih banyak lagi.
Kalau proyek sudah selesai menganggur donk? tidak, karena tentu tetap memerlukan orang lagi, buat apa? itu adalah pertanyaan bagus. Karena namanya daerah yang memiliki fasilitas baik tentu dibelakang nya ada orang-orang yang bekerja, mulai dari pekerja taman, penyapu ruang publik, ob, security hingga mungkin lainnya akan ada perekrutan professional employer oleh perusahaan ataupun instansi yang berada dalam suatu wilayah tertentu.
Dari pada menganggur lama saya pikir kerja apapun tidak apa, daripada mencuri dan lainnya.
5. Indonesia akan Maju
Inilah tujuan utama dari pemindahan ibukota kita, tentu kemajuan ini tidak hanya akan dirasakan langsung oleh masyarakat Kalimantan saja, tetapi akan berdampak kepada pembangunan ekonomi bangsa kita, yang selama ini semuanya berkonsentrasi Jawa-Sumatera, maka akan berdampak kepada Kalimantan-Sulawesi-KTI. Dan ingat, pemindahakan ibukota itu tidaklah mudah, bukan sembari memetik jari saja, semua perlu proses. Dalam proses pemindahan ini, saya sangat yakin kita akan mengalami masa transisi yang berat, ditandai berubahnya beberapa struktur bisnis, jalur perdagangan, maupun perencanaan usaha dari perusahaan-perusahaan besar, semua itu akan memakan waktu yang lama. Saya pikir sekitar 15-20 tahun akan siap untuk semuanya, paling cepat sekali ya 10 tahun deh.
DAMPAK NEGATIF
1. Persaingan Semakin Kompetitif
Sebenanrya ini juga salah satu bagian dari peningkatan SDM dan Ekonomi, bisa ini sebagai bagian positif, tetap apabila berkaca akan SDM yang berada di Kalimantan, tentu ada sebagian masyarakat yang belum memiliki kompetensi yang tinggi, saya sebagai orang asli Kalimantan merasa was-was akan hal ini, karena bisa saja mereka menjadi orang-orang yang terbelakang. Bukan berarti saya adalah orang sukses dan maju dari Kalimantan, tetapi saya takutnya adalah mereka yang selalu mengeluh akan persaingan akan membuat diri mereka pasrah akan keadaan mereka sendiri
2. Rusaknya lingkungan dan hilangnya kebudayaan
Besarnya pembangunan akan memakan lahan yang lebih luas, ribuan hektar lahan dibangun untuk ibukota baru, tentu akan melepaskan jutaan co2 yang selama ini tertimbun ditanah gambut Kalimantan, pemanasan global akan semakin cepat dampak lainnya rusaknya ekosistem lingkungan bahkan bisa jadi kepunahan terhadap spesies tertentu.
Hal ini adalah salah satu yang tidak bisa dihindari, dan juga untuk masyarakat dayak asli dengan budaya kuat masih bergantung sama alam, saya sadar betul bahwa tanah dan air adalah sumber kehidupan, saya takutkan karena hilangnya tanah dan air mereka yang berubah menjadi bagian proyek atau terkena dampak kerusakan akan menghilangkan pencarian mereka dan lama kelamaan tentu mereka akan mencari cara baru untuk bertahan hidup ditengah tekanan kemajuan bangsa dan hal ini pasti akan menghilangkan kebudayaan yang selama ini yang telah dimiliki.
3. Menjadi tamu ditanah sendiri
Inilah yang paling saya takutkan, kenapa ini bisa terjadi? mudah sekali ini terjadi, faktornya adalah kurangnya kompentensi. lo kok bisa? iya donk, mau kerja apa? kompentensi rendah tentu akan memiliki tanggung jawab dan pekerjaan yang rendah, pekerjaan rendah gaji rendah, pendapatan rendah, mau jadi apa? beli rumah tentu akan sangat sulit. Tanahkan masih murah, tidak ada namanya tanah murah didaerah maju. Saat ini mungkin di Kalimantan, dengan uang 150 juta bisa beli tanah satu hektar, coba kalian lihat di Jawa tanah satu meter persegi saja sudah ada yang puluhan bahkan ada yang ratusan juga. Lah itukan lahannya sempit. fine, cerdas juga kamu. tapi ingat, itu sekarang. nantinya berapa? sadarlah tanah itu limited tidak bisa diperbanyak, luasnya juga terbatas.
jangan sampai kita sebagai orang asli atau pertama didaerah tersebut menjadi bawahan orang pendatang, itulah yang dinamakan tamu ditanah sendiri
Ingat, satu pesan yang paling penting harus diingat. Jangan malas untuk bekerja untuk cari nafkah, dan jangan jual tanahmu kepada orang lain.
0 komentar:
Post a Comment